tugas sosiologi dakwah

07.48

Nama               : Wafa Nursiham
NIM                : 50100111038
Jurusan            : Komunikasi Penyiaran Islam (KPI)/II
Dosen              : A. Hakkar Jaya, S.Ag, M.Pd

KENDALA UNSUR DAKWAH DALAM PERUBAHAN SOSIAL DI DESA DAN KOTA
Ø  Kendala yang dihadapi oleh seorang Da’i pada masyarakat kota
1)      Pada masyarakat kota, biasanya yang sering di hadapi oleh seorang da’i dalam menyampaikan dakwahnya yaitu kurangnya kreatifitas seorang da’i dalam menyampaikan dakwahnya, da’i tidak bisa menangkap kondisi para mad’unya, sehingga membuat para mad’u kurang tertarik dan merasa bosan terhadap dakwah yang disampaikan oleh da’i, apalagi masyarakat di kota penuh dengan kesibukan, sehingga memerlukan sedikit hiburan dari seorang da’i yang berdakwah.
2)      Di kota, sudah banyak dipengaruhi oleh budaya-budaya asing dari dunia Barat khususnya para remaja saat ini sering melakukan kemaksiatan, terkadang seorang da’i yang  melihat kondisi itu menasihati mereka dengan emosi atau kurangnya kesabaran, sehingga nasihat yang  diberikan oleh da’i tersebut kurang diterima oleh para remaja tersebut dan inilah peristiwa yang banyak terjadi didaerah perkotaan, sehinnga inilah kendala yang dihadapai oleh da’i  karena para da’i terkadang sulit untuk mengontrol keemosiannya terlebih setelah melihat peristiwa tersebut,  sedangkan pada masyarakat desa  biasanya memiliki paham atau aliran yang ajarannya menyimpang dari Islam, mereka mengakui dirinya beragama Islam tetapi secara terang-terangan perilakunya telah melanggar agama, maka dari itu, inilah yang terkadang membuat penyampaian dakwah dari seorang da’i kurang diterima oleh masyarakat desa karena mereka beranggapan bahwa ajaran yang disampaikan oleh seorang da’i tersebut tidak sesuai dengan ajaran nenek moyang mereka.

Ø  Kendala yang dihadapi oleh mad’u dalam menerima dakwah pada masyarakat kota dan desa
1)      Di kota apabila seorang da’i menyampaikan dakwahnya , terkadang para mad’u kurang tertarik dengan tema dakwah yang disampaikan oleh da’i terlebih jika kondisi mad’u saat itu tidak sesuai dengan tema yang disampaikan, sehingga terkadang para mad’u tidak mendengar apa ynag disampaikan da’i dan inilah problem yang banyak dihadapi  para mad’u di kota. Sedangkan di desa, biasanya para mad’u kurang memahami apa yang disampaikan oleh da’i , karena terkadang seorang da’i yang berdakwah menggunakan bahasa atau istilah yang sulit dipahami oleh para mad’u yang bisa dikatakan masih awam dengan istilah-istilah modern saat ini, dan terkadang pula bisa menyebabkan kesalah artian dalam menangkap arti sebuah bahasa tersebut.
2)      Dapat dikatakan bahwa di kota cukup sulit untuk menyampaikan dakwah Islam, karena sudah banyak dipengaruhi oleh budaya-budaya asing yang bernilai negatif, sehingga apabila seorang da’i menyampaikan dakwahnya terkadang para mad’u mendengarkan apa yang disampaikan da’i tetapi tidak mengaplilkasikannya dalam kehidupan sehari-hari, sebab pikiran dan perilaku mereka sebagian besar sudah dipengaruhi oleh budaya asing. Sedangkan di desa, kebanyakan para mad’u tidak menerima ajaran yang disampaikan oleh para da’i karena mereka beranggapan ajaran tersebut tidak sesuai dengan ajaran yang disampaikan oleh orang-orang terdahulu mereka (leluhur), sehingga para mad’u tersebut tidak mengaplikasikan ajaran yang disampaikan da’i dan tetap pad ajaran leluhur mereka dan merugilah orang-orang yang bisa dikatakan syirik tersebut.
Ø  Kendala pada materi yang disampaikan oleh da’i pada masyarakat kota dan desa
1)      Pada masyarakat kota dan desa, terkadang ada seorang da’i yang kurang memahami materi dakwah yang dia sampaikan dengan keterangan atau dalil-dalil yang kurang dipahami oleh para mad’u, kemudian materi yang disampaikan oleh da’I tersebut tidak sesuai dengan situasi dan kondisi dalam penyampaiannya.
2)      Biasanya seorang da’i membawakan materi dakwah untuk kepentingan dirinya sendiri dan untuk para mad’unya, materi dakwah yang dibawakan oleh da’i tersebut tentang mentauhidkan Allah SWT tetapi sikap seorang da’i tersebut tidak sesuai dengan  materi dakwah yang dia bawakan karena secara terang-terangan dia telah menduakan Allah SWT (syirik), sehingga da’i ini tidak dapat dijadikan tauladan untuk membawakan materi dakwah.
Ø  Kendala pada metode yang digunakan da’i dalam masyarakat desa
Kurangnya pengetahuan masyarakat di desa mengenai istilah-istilah modern yang sedang berkembang, sehingga dapat menyebabkan salah pengertian apabila seorang da’i menyampaikan dakwah dengan menggunakan istilah-istilah yang modern tersebut.

Kendala Lain yang Dihadapi Unsur Dakwah dalam Perubahan Sosial Di Kota
Pertama, terjadi sekularisasi dalam kehidupan agama
Kedua, pemahaman atau persepsi keagamaan masyakat telah mengalami pergeseran bahkan perubahan karena adanya modernisme-industrialis.
Ketiga, nilai-nilai transenden dan moralitas banyak diremehkan orang. Sehingga agamawan dalam status sosialnya mengalami pergeseran.
Keempat, agama hanya sekedar sebagai alat instrumen kehidupan serta alat legitimasi dari apa yang diperbuat.[1]



[1]Ahmad anas, paradigma dakwah kontemporer (Cet I;Semarang: PT Pustaka Rizki Putra, 2006), hal 217-218

Artikel Terkait

Previous
Next Post »