makalah ICT

02.57

Tugas              : Makalah Kelompok
Mata Kuliah  : Teknologi Komunikasi dan Informasi
Dosen             : Muhammad Anshar Akil, ST., M.Si

DAMPAK ICT TERHADAP PERKEMBANGAN DAKWAH DAN SOLUSINYA



 












Oleh Kelompok VI

Ummi Sa’adah Darmawan
Vivi Riski Indriani
Wafa Nursiham
Wawan Saputra
Herniati


JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2013

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah swt yang dengan Rahman dan RahimNya kepada kita sebagai makhlukNya. Masih member kesempatan kepada akal untuk berpikir, mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, mulut untuk berbicara, tangan untuk menulis dan kaki untuk melangkah hingga makalah yang kami susun ini dapat selesai sesuai batas waktu yang ditentukan.
Makalah yang kami susun ini berjudul “Dampak ICT terhadap Perkembangan Dakwah dan solusinya” adalah salah satu tugas pada mata kuliah Teknologi Komunikasi dan Informasi yang merupakan salah satu penilaian dalam proses perkuliahan.
Penulis menyadari bahwa makalah yang disusun ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya, penulis meminta kepada semua pihak untuk mengkritik dan memberi saran terhadap makalah yang kami susun ini.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah yang disusun ini dapat bermanfaat dan diridhai oleh Allah swt.
Wassalamu’alaikum wr.. wb…

Gowa, 09 Desember 2013

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I      PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A.     Latar Belakang Masalah..................................................................... 1
B.      Rumusan Masalah.............................................................................. 2
BAB        PEMBAHASAN....................................................................................... 3
A.       Dampak ICT terhadap Perkembangan Dakwah................................. 3
B.       Solusi dari Perkembangan ICT terhadap Kegiatan Dakwah.............. 9
BAB III   PENUTUP................................................................................................. 13
A.       Kesimpulan......................................................................................... 13
B.       Saran .................................................................................................. 13
DAFTRA PUSTAKA............................................................................................... 14



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Salah satu kajian penting di bidang ICT adalah bagaimana dampak yang di timbulkan oleh produk-produk ICT terhadap individu maupun masyarakat. Dampak produk ICT, seperti komputer, televisi, radio, telepon seluler, dan internet sudah lama menjadi perbincangan di berbagai kalangan. Produk ICT di tuduh menguatkan perilaku anti sosial yang berimplikasi negatif terhadap keluarga, agama, sekolah, institusi politik, dan identitas budaya. Produk ICT di tuduh melahirkan konsumerisme, merombak hubungan manusiawi yang asli menggantinya dengan konsumsi material tanpa henti, dimana korporasimulti nasional meraih keuntungan. Namun pembela tehnologi sering menekankan bahwa penyakit masyarakat mempunyai penyebab yang lebih dalam, seperti disintegrasi keluarga, atau tekanan ekonomi dan rasial. Dampak tehnologi hanyalah sekedar refleksi penyakit masyarakat, bukannya menguatkan, demikian argumen mereka. [1]
Berbicara mengenai dampak ICT, seperti juga tehnologi lainnya, ICT tentu memberi dampak positif maupun negatif. ICT memberi berbagai namun dibalik manfaat tersebut, terdapat dampak negatif yang timbul dari penggunaan ICT yang seringkali tidak disadari oleh pengguna. Dampak negatif ini menjadi hal serius untuk di tanggulangi karena dapat menimbulkan secara fisik, mental, bahkan membahayakan keselamatan pengguna, selain itu, juga dapat menyeret pengguna ke dalam dunia negatif bahkan kriminalitas seperti pornografi dan kekerasan.[2]
Demikian juga dengan kegiatan dakwah, di zaman yang serba modern dan canggih sekarang ini memerlukan metode yang canggih dan modern pula, sebab jika tidak ada keseimbangan/kesesuaian antara metode dakwah dan kondisi  zaman, maka materi dakwah yang disampaikan bisa jadi tidak akan sampai  pada sasaran dakwah atau tidak sesuai dengan target dakwah. Sekarang ini kita hidup di era yang disebut dengan era persaingan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. [3]
Sarana dan media dakwah yang digunakan oleh umat untuk menyeru kepada dinullah ini senantiasa juga berkembang sesuai dengan perkembangan kemajuan ilmu dan teknologi, mulai dari seruan langsung dari da’i kepada mad’u, melalui surat menyurat, media perdagangan, melalui media cetak dan elektronik, buku, kaset dan berbagai media yang lainnya. Namun isi dari dakwah adalah tetap tidak berubah, yakni untuk menegakkan dinullah. Oleh karena itu dalam dakwah, umat Islam wajib membuat dan menggunakan sarana yang sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi.[4]
Pada era globalisasi sekarang ini kemajuan peradaban manusia ditandai dengan pemanfaatan teknologi informasi pada berbagai bidang kehidupan. Teknologi informasi menjadi salah satu pilar utama pembangunan peradaban manusia saat ini. Teknologi ini merupakan sarana penting untuk transformasi sebuah masyarakat menjadi masyarakat yang lebih maju. Teknologi informasi mampu mempengaruhi pola hidup dan perilaku sebuah masyarakat.[5]
Oleh karena itu dalam makalah ini akan dipaparkan dampak ICT terhadap perkembangan dakwah dan solusi dari dampak negatif ICT dalam perkembangan dakwah.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana dampak ICT terhadap perkembangan dakwah?
2.      Bagaimana solusi dari perkembangan ICT terhadap kegiatan dakwah?



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Dampak ICT terhadap Perkembangan Dakwah
Dakwah merupakan suatu proses usaha yang dilakukan secara sadar dan sengaja, sehingga diperlukan organisasi, manajemen, sistem, metode dan media yang tepat. Kedua, usaha yang diselenggarakan itu berupa ajakan kepada manusia untuk beriman dan mematuhi ketentuan-ketentuan Allah, amar ma’ruf dalam arti perbaikan dan pembangunan masyarakat, dan nahi munkar. Ketiga, proses usaha yang diselenggarakan tersebut berdasarkan suatu tujuan tertentu, yaitu kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang diridhai Allah.[6]
Lalu cara apakah yang paling efektif yang harus kita lakukan untuk menyebarkan syiar Islam dimasa teknologa informasi ini? Dimasa kini dan masa depan dakwah memiliki tantangan yang lebih berat. Selain harus terus memasyarakatkan niai-nilai keislaman dikalangan umat Islam, para da’i juga ditantang untuk dapat menjernihkan kesalahpahaman tentang Islam yang banyak disebarkan oleh orang Islam sendiri maupun orang diluar Islam. Selain itu para da’i harus dapat mengembangkan sistem informasi. Harus adanya kordinasi antara lembaga dakwah untuk perkembangan dakwah dan pemikiran Islam.[7]
Melalui teknologi informasi dakwah Islam diharapkan dapat menjangkau pelosok bumi dengan cepat dan dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat umum. Media-media dakwah modern ini dapat berupa website yang menyajikan berbagai informasi tentang Islam,kemudian dapat berupa film, digital library,dan software islami. Media-media dakwah yang begitu menjamur diharapkan oleh berbagai kalangan muslim untuk dapat membantu memperkenalkan Islam kepenjuru dunia dan menepis pemikiran-pemikiran liberal yang datang dari barat.[8]
            Dalam ajaran Islam sendiri tidak ada aturan yang melarang menjadikan teknologi sebagai sarana dakwah Islam itu sendiri selama masih bersifat positif bagi perkembangan Islam. Dan yang harus kita ketahui bahwa salah satu prinsip dalam berdakwah adalah prinsip tajadudiah dimana dakwah harus disesuaikan dengan kondisi zaman dimana dakwah itu dilaksanakan. Oleh karena itu sangatlah tepat kiranya apabila diera informasi dan komunikasi ini kita manfaatkan teknologi sebagai media dakwah global, yaitu suatu media yang dapat membuat orang-orang selain Islam menerima kebenaran Islam, bukan mencaci dan suatu media  yang dapat mendekatkan mereka  kepada nilai-nilai yang islami dan bukan menyebabkan mereka menjahuinya.[9]
Ternyata penggunaan teknologi sebagai suatu media dakwah mendapat  respon yang positif dari masyarakat. Hal ini terbukti  efektif ketika beberapa waktu lalu kita dibuat kaget dengan masuk Islamnya beberapa orang bule Amerika. Padahal tempat tinggal mereka jauh dari komunitas masjid dan dakwah muslim di Amerika. Hal ini terjadi karena kecanggihan teknologi yang kini telah masuk kesetip lini kehidupan manusia, sepeti internet. Media mutakhir ini turut melebarkan dakwah yang selama ini terbatas oleh ruang dan waktu.[10]
            Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dakwah dengan menggunakan teknologi sebagai medianya ,ternyata memiliki  kelebihan dan kekurangan .seperti halnya semua bentuk dakwah lainnya pun juga mempunyai kekurangan dan kelebihan nya.[11]
Diantara keuntungan atau kelebihan dakwah dengan menggunakan media teknologi yaitu;
1.      Ruang lingkup yang tidak terbatas oleh ruang dan waktu
2.      Relatif lebih cepat menyampaikan bila dibandingkan dengan media dakwah lainnya,seperti:buku,surat kabar dll.
Adapun kelemahan dakwah yang disampaikan melalui media teknologi:
1.      Minimnya jumlah para da’i yang menguasai teknologi
2.      Kurangnya dukungan dari pemerintah yaitu dengan menetapkan pajak yang tinggi untuk peralatan teknologi komunikasi.
3.      Biaya yang cukup mahal
Dibandingkan media dakwah yang lain, Internet memiliki tiga keunggulan. Pertama karena sifatnya yang never turn-off (tidak pernah dimatikan) dan unlimited access (dapat diakses tanpa batas). Internet memberi keleluasaan kepada penggunanya untuk mengakses dalam kondisi dan situasi apapun.
Kedua, Internet merupakan tempat yang tepat bagi mereka yang ingin berdiskusi tentang pengalaman spiritual yang mungkin tidak rasional dan bila dibawa pada forum yang biasa akan mengurangi keterbukaannya. Para saintis biasanya merasa terbatasi oleh koridor ilmiah untuk mengekspresikan suatu pikiran atau pengalaman. Internet menyediakan ruang yang mengakomodasi keinginan mereka untuk merasa bebas membicarakan sesuatu yang di luar kelaziman ilmiah.
Ketiga, sebagian orang yang memiliki keterbatasan dalam komunikasi sering kali mendapat kesulitan guna mengatasi dahaga spiritual mereka. Padahal mereka ingin sekali berdiskusi dan mendapat bimbingan dari para ulama. Sementara itu ada sebagian orang yang ingin bertanya atau siap berdebat dengan para ulama untuk mencari kebenaran namun kondisi sering tidak memungkinkan. Internet hadir sebagai kawan (atau lawan) diskusi sekaligus pembimbing setia.[12]
Disamping itu, ICT juga memiliki dampak positif dan negative dalam perkembangan dakwah.
Dampak positifnya dimana kehadiran teknologi multimedia adalah anugerah istimewa kepada dunia dakwah. Tugas berdakwah menjadi mudah, cepat dan berkesan dengan adanya teknologi multi media. Seluruh dunia telah menjadi seolah-olah sebuah kampung elektronik dengan adanya teknologi ini. Keupayaan menghantar, menerima dan memproses maklumat telah dapat diperluas. Penerimaan ilmu tidak lagi melalui perantaraan antara pendakwah dan sasarannya saja, malah dilakukan dengan menggunakan komputer dan bilik-bilik seminar bukan lagi disempadani batu-bata dan kayu, sebaliknya alam maya. Selain itu, urusan dakwah juga dapat dijalankan dengan efektif dan efisien dengan adanya kemudahan multimedia ini. Bahkan dunia perniagaan, begitu juga dengan konsep dakwah yang juga dikenali dengan edakwah.[13]
Melalui e-dakwah setiap badan-badan kerajaan mahupun NGO akan menjalankan dakwah melalui laman-laman web yang disediakan meliputi pelbagai aspek termasuklah ruangan-ruangan tazkirah, pandangan dan soal jawab agama. Di samping itu, kemajuan multimedia juga meningkatkan kualiti dakwah yang disampaikan. Perkembangan multimedia secara langsung atau tidak membantu meningkatkan kefahaman manusia dalam soal-soal agama. Semua kerja dapat dijalankan dengan cepat dan efektif. Umpamanya, dengan adanya email, sesuatu maklumat dapat dihantar dengan cepat melewati batas negara, masa dan ruang.[14]
Dari segi sosialnya pula, pembangunan dakwah menerusi multimedia dapat mengeratkan lagi hubungan antar masyarakat Islam, sama ada yang berada di dalam negara atau yang berada di luar negara. Mereka boleh saling memberi dan menerima pendangan, nasihat menasihati dan saling tegur menegur antara satu dengan yang lain.

Adapun dampak negatifnya adalah:[15]

1.      Pengaruh Budaya Asing
ICT mempunyai pengaruh dan banyak bahan asing dari luar negara yang dimuatkandalam media tempatan. Daripada pengaruh ini terdapat unsur-unsur negatif yang menular masuk dalam budaya tempatan. Perkara ini akan menjadikan sesuatu dakwah yang hendak disampaikan tidak tepat dan mungkin akan dieksploitasi oleh fahaman-fahaman yang menyimpang dari ajaran Islam sebenar.

2.      Kesahihan Maklumat.
Berpandukan kepada dalil Naqli yaitu ayat al-Quran Allah berfirman yang bermaksud :
"Sekiranya datang kepadamu orang yang fasik(jahat) membawa berita maka hendaklah kamu berwaspada (berhati-hati) akan kebenarannya".[16]
Maklumat yang tepat dan benar kesahihannya adalah penting bagi menjamin tidak berlaku penyelewengan dan kepalsuan fakta. Terutama sekali dalam soal ilmu keagamaan yang perlu dipastikan kebenarannya. Pihak yang tidak bertanggungjawab senantiasa mencari jalan bagi menyeleweng dan melakukan dusta bagi tujuan menyesatkan orang lain.
Hal ini memberi cabaran terhadap proses tradisonal dalam mendapatkan maklumat yang sahih. Misalnya dengan hanya merujuk kepada bahan dari internet seperti al-Quran kemungkinan berlaku kesalahan fakta seperti ayat dari versi Israeliyat. Oleh itu seseorang perlu merujuk kepada simber asal bagi mengesahkan maklumat dan mengelakkan kekeliruan. Kesan yang nyata dari amalan ini ialah ramai pencari maklumat mudah mempercayai bahan yang diperolehi dari internet. Rujukan maklumat semata-mata kepada internet tanpa pengesahan akan menimbulkan masalah tentang kebenaran fakta sesuatu maklumat.
3.      Pelayaran Web Negatif
Ketagihan terhadap laman web negatif mengakibatkan kerusakan moral, nilai keperibadian,dan dorongan terhadap birahi seksual. Kewujudan laman web negatif yang mudah diakses oleh sesiapa sahaja termasuk anakanaksekolah, remaja dan golongan dewasa memberi kesan negatif terhadap perubahan nilai dan gaya hidup mereka. Ketagihan internet ini tertumpu kepada cybersex addiction dan comulsive gambling. Material berkaitan sex begitu mudah dan tersiar di internet dengan pelbagai dimensi dan ilustrasi pornografi dan chatroom yang membicarakan unsur-unsur seksual.
Dampaknya akan merebaklah bermacam penyakit sosial akibat ketagihan seks seperti perzinaan, pelacuran, penularan HIV/AIDS, Homoseksual dan Lesbian, penyakit kelamin, curang dalam hubungan dan melakukan seks sebelum kahwin di kalangan remaja. Menurut laporan akhbar dan kajian oleh penyelidik Universiti Malayapada tahun 2005 ramai remaja sudah melakukan hubungan seks dalam menjalinkan perhubungan mereka. Malahan ada yang merakamkan untuk simpanan peribadi dan disebar untuk umum melalui internet dan telefon peribadi menggunakan teknologi 3G.
4.      Penyebaran Fitnah Dan Gossip
Kemudahan melalui ICT sering disalahgunakan untuk kepentingan peribadi. Gejala utama yang selalu dikaitkan dengan teknologi ICT ialah penyebaran fitnah dan gossip oleh satu pihak bagi tujuan memburukkan, memalukan atau menjatuhkan pihak lain. Fitnah disebar menggunakan laman web internet, sms, mms dan media lain terutama di musim pilihanraya.
Hal ini mencabar etika dan tatasusila hidup bermasyarakat dan bernegara. Menurut ajaran Islam, penyebaran fitnah adalah satu kejahatan yang sangat besar. Fitnah memberi kesan terhadap martabat dan kedudukan seseorang individu serta keluarganya. Firman Allah dalam al-Quran yang bermaksud "Fitnah itu lebih merbahaya dari membunuh".
5.      Permasalahan Remaja
Minat remaja terhadap ICT terutama teknologi internet dan alat komunikasi mendorong mereka menghabiskan masa di cybercafe, internet cafe dan telepon genggam. Program seperti chatting, permainan video, sms, mms, 3G dan berbagai aktiviti melaluinya membawa kesan dan cabaran tersendiri.
6.      Aktivitas Perjudian
Pihak berkuasa tempatan, polis dan agensi yang terlibat mendapati berlakunya penyalahgunaan pusat internet sebagai pusat judi. Permainan video yang berorientasikan judi mendapat perhatian di kalangan orang dewasa dan anak-anak remaja.
7.      Perubahan Gaya Hidup Dan Pencemaranbahasa
Pengaruh ICT yang menular dalam kehidupan moden hari ini jelas telah berjaya merubah paradigma sosiobudaya dan bahasa komunikasi. Penjajahan budaya hidup Barat dalam aspek pakaian, makanan, minuman, tingkahlaku, hiburan telah menukar jati diri manusia. Pakaian tradisonal setiap kaum dan bangsa hanya menjadi pakaian rasmi acara atau perayaan. Ia tidak lagi menjadi pakaian harian yang dibanggakan. Makanan seperti kueh tradisional bertukar dengan makanan impot dengan pelbagai jenama terkenal di dunia.
Salah satu yang menarik dalam isu ICT ialah tanpa disedari berlakunya kerusakan bahasa. Bahasa sms dan chatting memerlukan tulisan yang ringkas dan mudah. Kesannya terbawa sehingga banyak pihak menerima pakai dalam komunikasi harian mereka terutama di kalangan anak remaja. Misalnya perkataan Assalamualaikum sudah diringkaskan dengan berbagai cara seperti Asm.,Akum, Aslam dan Salam mulai tersebar penggunaannya. Perkataan ini jelas tidak tepat dari susunan ejaan, kata-kata dan maknanya sendiri. Ini jelas merusakkan penggunaan istilah, perkataan dan bahasa itu sendiri.

B.     Solusi dari Perkembangan ICT terhadap Kegiatan Dakwah[17]
Kehadiran ICT merupakan media yang dapat dihindari. Ini karena ia telah menjadi suatu peradaban baru dalam dunia informasi dan komunikasi di peringkat global. Dengan adanya ICT, maka banyak informasi yang dapat diterima oleh masyarakat di seluruh dunia, untuk kepentingan pribadi, pendidikan, bisnis, dan lain-lain. Munculnya jaringan ICT dianggap sebagai sebuah revolusi dalam dunia komunikasi dan informasi. Ketika pertama kalinya diperkenalkan oleh para ilmuan barat, hampir dari kebanyakan tokoh Islam memandangnya dengan rasa curiga, takut ia akan memberikan kesan yang negatif dalam dunia masyarakat muslim yang mungkin boleh menimbulkan krisis kebudayaan, keruntuhan moral, hilang hormat terhadap norma-norma agama dan penyelewengan ilmu yang menjadi faktor kecurigaan mereka.
Oleh karena itu, ia memerlukan standar etika yang syumul(menyeluruh) untuk menangani kemungkinan yang timbul dari ledakan ICT. Standar etika amat diperlukan pada zaman ini bertujuan untuk mengawal dan menjadikan manusia lebih beradab. Lebih-lebih lagi dalam menjalankan dakwah. Nilai dan etika merupakan senjata yang tajam dalam menjalankan dakwah, ia juga disebut sebagai hikmah dalam menjalankan dakwah. Dengan satu harapan suci lagi murni dalam melahirkan umat Islam disegani kerana keluhuran budi dan akalnya. Oleh karenanya, diperlukan nilai-nilai yang tertanam dari diri individu dan da’I itu sendiri sebagai penyampai pesan dakwah.
1)      Nilai Murni
Nilai murni ialah nilai yang baik yang dapat membina keharmonian, kekuatan dan pembangunan individu serta masyarakat. Nilai ini perlu dikembangkan bagi membendung berbagai krisis yang dihadapi oleh masyarakat. Diantaranya termasuk  nilai kejujuran, kesetiaan, keadilan dan sebagainya.
Dalam dunia ICT ini, di mana Internet menjadi senjata utama manusia, maka amat perlu dipastikan mereka yang terlibat di dalamnya sentiasa terpandu dengan nilai ini, terutama jika  menjadikan ICT sebagai medan dakwah. Sebagai contoh seorang pengguna Internet wajar tahu mana hak penggunaannya. Pembuat laman web mesti sedar apakah dakwah dan berita yang disebarkan itu akan menambah nilai kepada masyarakat atau sebaliknya. Pengamalan kepada nilai murni ini pastinya akan menjadikan para da’i  jujur dan ikhlas dalam menjalankan dakwahnya.
2)      Nilai Moral
Ia merupakan nilai asas dan fundamental di dalam pembinaan individu dan masyarakat. Mempertahankan kebaikan dan menolak keburukan serta tindakan yang memperjuangkan kebenaran perlu dipertingkat di dalam masyarakat dewasa ini. Semua manusia mesti sedar moral individu yang baik maka akan lahirlah satu masyarakat yang cemerlang.
Walaupun dakwah melalui ICT tidak mennyebutkan fisikal da’i, namun kaedah penyampaian dakwah yang digunakan akan mencermin moral pendakwah itu sendiri.


3)      Nilai Etika
      Masyarakat yang beretika ialah masyarakat yang mempertahankan tanggungjawab moral
dan sosial, membentuk individu sebagai anggota masyarakat yang komit terhadap peraturan yang ada. Islam sebagai contoh telah menyediakan asas etika dan akhlak yang luhur untuk diamalkan oleh semua umat manusia di seluruh zaman. Asas sifat seperti Siddiq, Amanah, Tabligh dan Fatanah wajar dipraktiskan dalam seluruh generasi ICT.  Perkara inilah yang sepatutnya sentiasa ada pada diri da’i yang bermoral.
Sikap Siddiq yang bermaksud "jujur" amat besar perananya dalam hidup manusia. Permasalahan kerakusan manusia yang menyalahgunakan ICT akan dapat diatasi jika manusia seluruhnya sentiasa memastikan setiap tindakan mereka sentiasa benar. Hal ini hanya dapat dipastikan jika manusia itu mempunyai iman dan budi pekerti yang luhur.
Amanah sebagai standard umum perbuatan manusia akan melahirkan generasi yang
"success" dalam segenap lapangan. Penyebaran dakwah dengan menyampaikan maklumat yang betul merupakan amanah bagi sentiasa memastikan bahan yang disebar adalah tepat dan akan dipertanggungjawabkan di kemudian hari. Didikan terhadap perbuatan amanah ini mestilah dilakukan sejak manusia itu diperingkat "rebung".
Sifat Tabligh pula akan memastikan amalan menyuruh manusia berbuat kebaikan dan
melarang manusia berbuat kejahatan akan kontinu. Ini merupakan asas isi dakwah yang dendak disampaikan. Setiap individu yang terlibat secara lansung ataupun tidak lansung dalam dunia Internet dan maklumat sewajarnya faham akan maksud "tabligh" yaitu dengan penyampaikan dakwah yang benar dan tidak menyesatkan manusia.
Manakala sifat atau standar Fatanah juga sewajarnya disebarluaskan dikalangan umat
ICT. Fatanah yang bermaksud bijaksana akan mendorong manusia sentiasa berhati-hatimdalam menyebarkan sesuatu dakwah di dalam Internet. Jika sifat ini tertanam dalam jiwa manusia maka standar etika yang cemerlang akan diaplikasikan dalam masyarakat. Sebab "the character of the Muslim community is not determined by the rituals alone". Muslim mesti tahu bagaimana memperbetulkan segala ocehan yang dilontar terhadap mereka.
4)      Nilai Kerohanian
Nilai kerohanian tidak dapat dinafikan kepentingannya. Ia menjadi benteng ulung untuk  membina kekuatan, ketahanan dan peribadi seseorang. Jiwa yang kuat akan melahirkan individu yang cemerlang. Sebagai sebuah masyarakat yang unggul maka sewajarnya kita biasakan diri
dengan nilai kerohanian yang mulia.
5)      Nilai Budaya
Nilai budaya ialah nilai-nilai yang mencorakkan kehidupan sesuatu masyarakat atau
bangsa. Budaya masyarakat Islam terkenal dengan identiti tersendiri yang dipengaruhi kuat oleh adat, kepercayaan, tradisi, kemasyarakatn, bahasa, baik hati, dan lain-lain lagi. Nilai budaya yang baik. Oleh karenanya hendak  dakwah disampaikan tidak boleh lari jauh dari norma-norma yang berkait dengan nilai budaya Islam.
Penggunaan  internet harus diterima dengan hati yang terbuka, tetapi ia harus di pandu dengan etika dan akhlak mulia agar menjadi budaya, melayarii internet untuk mencari maklumat adalah satu kebiasaan dan maklumat yang diakses hanyalah maklumat yang dapat memantapkan akal dan hati nurani. Meletakkan nilai hormat yang tepat dan bersesuaian dengan ajaran mulia agama dalam institusi ICT dewasa ini adalah satu kemestian.
Selain itu, seorang da’i harus mampu menggunakan ICT yang berkembang di masyarakat agar ia mampu menyesuaikan materi, metode dan media dakwah yang akan ia sampaikan.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Dampak positifnya dimana kehadiran teknologi multimedia adalah anugerah istimewa kepada dunia dakwah. Tugas berdakwah menjadi mudah, cepat dan berkesan dengan adanya teknologi multi media, dakwah dapat tersampaikan kepada mad’u dengan ruang lingkup penyampaian dakwah yang tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Sedangkan dampak negatifnya dimana ICT menimbulkan munculnya budaya asing yang masuk ke budaya Islam, kesahihan maklumat yang masih diragukan, pelayaran web negatif, penyebaran fitnah dan gosip, permasalahan remaja, aktivitas perjudian, perubahan gaya hidup dan pencemaran bahasa.
2.      Solusi untuk  mengatasi perkembangan ICT dalam kegiatan dakwah adalah dengan ditanamkannya nilai-nilai murni, moral, etika, kerohanian dan budaya pada individu seorang muslim dan da’i. selain itu seorang da’i harus melek media agar dapat menyesuaikan perkembangan zaman.
B.     Saran
Semakin modern dunia, Akses terhadap alat-alat komunikasi massa semakin terbuka lebar. Siapa saja diperkenankan memanfaatkannya. Oleh  karena itu tidak ada alasan bagi para da’i untuk tidak memanfaatkan keterbukaan ini. Yang ditunggu kini adalah keinginan bersama dari kita untuk memanfaatkan peralatan komunikasi massa dengan maksimal untuk perkembangan dakwah Islam. Dengan menyepelekan hal-hal seperti itu, dakwah Islam akan berjalan ditempat, dan dalam beberapa tahun akan terpuruk, terhantam oleh nilai-nilai lain yang terlebih dahulu memanfaatkannya.




DAFTAR PUSTAKA
Anshar, Muhammad Akil, 2011. Teknologi Komunikasi dan Informasi Tinjauan Sistem, Perangkat, Jaringan dan Dampak. Cet I: Alauddin University Press; Makassar.



[1] Muhammad Anshar Akil, Teknologi Komunikasi dan Informasi Tinjauan Sistem, Perangkat, Jaringan dan Dampak (Cet I: Makassar; Alauddin University Press, 2011), hal 209.
[2] Ibid, hal 210-211
[3] ahmadsudardi.blogspot.com/2013/02/penggunaan-teknologi-informasi-dalam.html/senin, 09 Des 2013
[4] Ibid
[5] Ibid
[8] Ibid
[9] Ibid     
[10] Ibid


[14]Ibid  
[15]Ibid
[16]QS Al Hujurat ayat 6

Artikel Terkait

Previous
Next Post »